Rabu, 26 November 2014

STP PRODUK


STP PRODUK




“Barang Berguna” ini adalah nama produk hasil dari olahan daur ulang sampah plastik maupun non
  plastik. Tujuan dari produk ini adalah untuk mengurangi sampah yang ada di Indonesia.

  1.   Segmentasi Pasar “Barang Berguna” adalah :
    * Segmentasi Geografis:
    Untuk permulaan target segmentasi produk ini adalah di Indonesia
    * Segmentasi Demografis:
    Untuk usia produk ini di targetkan pada usia 10 tahun keatas.
    * Kelas Sosial :
    Ditunjukkan bagi masyarakat kelas menengah kebawah maupun kelas
       menengah ke atas.
    * Segmentasi Psikografis :
    Barang Berguna ditujukan untuk membawa barang belanjaan,tempat tisu,karpet,tas.
    * Segmentasi Perilaku :
    Barang Berguna diposisikan sebagai suatu barang yang terbuat dari bahan-bahan olahan daur ulang sampah plastik.
  2. Pasar Sasaran (Market Targeting)
    Sasaran pendistribusiannya banyak dilakukan secara online maupun secara langsung dengan cara penyewaan toko sehingga berinteraksi langsung dengan konsumen. Target yang di fokuskan adalah ibu rumah tangga karena setiap belanja suka menggunakan kantong plastik sehingga kantong plastik tersebut lama untuk terurai dan semakin lama menjadi tumpukan sampah yang tidak berguna akan tetapi menggunakan “Barang Berguna” cukup membawa satu tas belanja dapat mengurangi sampah kantong plastik.  ,remaja karena remaja suka dengan barang-barang yang unik dan menarik seperti tas yang terbuat dari batang pisang,sandal dari pelepah pisang dll. 
  3. Slogan
    "Go Green Selamatkan Bumi Kita"

Kamis, 13 November 2014

Menteri Favorit



Nila Djuwita Anfasa Moeloek




Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K).lahir di Jakarta, 11 April 1949; umur 65 tahun adalah Menteri Kesehatan Indonesia pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Ia juga seorang ahli oftalmologi (ilmu penyakit mata) dan guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Kehidupan
Nila Moeloek adalah putri pasangan perantau Minangkabau. Dia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kemudian ia melanjutkan pendidikan spesialis mata, serta mengikuti program sub-spesialis di International Fellowship di Orbita Centre, University of Amsterdam, Belanda dan di Kobe University, Jepang. Setelah itu ia melanjutkan pendidikan konsultan Onkologi Mata dan Program Doktor Pasca-Sarjana di FKUI.
Selain menjadi dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kirana, ia juga menjadi ketua umum Dharma Wanita Persatuan Pusat (2004-2009), Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Mata (Perdami), dan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) periode 2011-2016. Dia sempat disebut-sebut menjadi calon kuat Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Bersatu II setelah mengikuti proses seleksi calon menteri pada 18 Oktober 2009. Namun ia malah ditunjuk oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia untuk Millennium Development Goals. Tugasnya ialah menurunkan kasus HIV-AIDS dan angka kematian ibu dan anak.

Keluarga
Nila merupakan istri dari Faried Anfasa Moeloek, Menteri Kesehatan pada Kabinet Reformasi Pembangunan. Ia dikaruniai tiga orang anak, yakni Muhammad Reiza Moeloek, Puti Alifa Moeloek, dan Puti Annisa Moeloek.



Rabu, 12 November 2014

Silver Queen



 

1.1 BIOGRAFI
 
      Silverqueen adalah salah satu merek cokelat terkenal di Indonesia. Didirikan sejak tahun 1950, Perusahaan ini beroperasi dibawah naungan PT Petra Food yang juga mengelola Ceres dan Delfi. Perusahaan ini bermarkas di kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
      Merek asli Indonesia ini tak kalah bersaing dengan merek cokelat asal luar negeri seperti M&M, Lotte, Kit-Kat, bahkan Cadburry dan Toblerone. Banyak orang mengira cokelat ini adalah merek dari luar negeri karena nama dan pemasaran iklan memberikan kesan Eropa. Indonesia adalah negara penghasil kakao terbesar ketiga. Silverqueen berhasil menjaga reputasinya sebagai produk makanan ringan yang berkualitas dan seolah sudah menjadi bagian dari masyarakat Indonesia.
      Slogannya "Santai belum lengkap tanpa Silverqueen", ditujukan kepada konsumen mayoritas penggemar cokelat yaitu remaja. Produk ini hampir dapat ditemu diseluruh penjuru Indonesia dari Supermarket hingga toko kelontong kecil.Silverqueen saat ini telah mengembangkan berbagai macam varian bentuk makanan ringan, seperti Bites, ChunkyBar, Rock'R, caramel dan masih banyak lagi yang dapat ditemui di toko-toko.

Riset dan analisis oleh Anugrah Yogi Pranata

1.2 Fakta-fakta tentang Silver Queen

1.  Silver Queen adalah coklat asli Indonesia, tepatnya produk industri lokal dari   Bandung, Jawa Barat.
2.  Silver Queen mulai diproduksi sejak tahun 1950 dibawah naungan PT Petra Food.
3.  PT Petra Food adalah perusahaan yang khusus memproduksi makanan, khususnya  yang berbahan baku coklat. Perusahaan ini didirikan oleh keluarga Ming Chee Chuang.
4.  Silver Queen memiliki dua macam jenis coklat, yaitu coklat hitam dan coklat putih.
5.  Silver Queen juga pernah mengalami beberapa fase penurunan reputasi. Hal ini diantaranya karena ditemukannya ulat di dalam kemasan Silver Queen, kejadian ini diprediksi karena kurang ketatnya sistem monitoring dan standar kebersihan yang diterapkan diperusahaan sedikit lepas kontrol.
6.  Selain dipasarkan di Indonesia, produk Silver Queen juga sudah diekspor ke mancanegara beberapa negara tujuannya adalah Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina. Diantara beberapa negara ini ternyata Filipina adalah negara pertama yang dijadikan tujuan ekspor.
7.  Untuk mengembangkan bisnisnya PT Petra Food selanjutnya membuka bisnis perkebunan coklat di beberapa negara penghasil coklat terbaik, seperti Meksiko, Brazil dan negara-negara di Eropa.